Terpisahnya Seks dan Cinta - Catatan 2 Konferensi Taiwan

  Kutipan dari Konferensi Portal Cobra di Taiwan, 12 Juli 2014.


Cobra: Tabir mulai ada sejak zaman Atlantis. Dua set implan ditempatkan dalam setiap orang. Satu set di kepala, menyebabkan pemisahan dari sumber suci kita. Satunya lagi berada di ulu hati, menciptakan pemisahan antara sisi pria dan wanita kita. Implan bagian ini berbeda antara laki-laki dan perempuan. Implan pada perempuan menyebabkan emosi mengalir ke atas, memungkinkan mereka merasakan energi cakra jantung dan tenggorokan. Akibatnya, perempuan sering mengekspresikan emosinya dengan menangis atau mengeluh. Namun, perempuan tidak merasakan energi seksual mereka sendiri dan cenderung tidak merasa marah, membuat mereka lebih tahan terhadap banyak hal.


Implan pada laki-laki adalah kebalikannya. Laki-laki tidak merasakan cinta kasih dalam hati mereka. Mereka jarang menangis, mereka tidak berbicara, dan mereka kurang memiliki spiritualitas dan pemahaman. Tetapi laki-laki memiliki dorongan primal dan selalu terangsang secara seksual karena implan mereka. Inilah alasan mengapa secara tradisional pria bertugas mencari nafkah dan wanita mengatur rumah tangga. Ketika pria dan wanita berhubungan, konsep mereka tentang seks sama sekali berbeda. Laki-laki sering kali bersifat seksual tetapi tidak penuh cinta kasih, sementara perempuan bersifat penuh cinta kasih tetapi tidak seksual, yang dapat menyebabkan konflik antara hubungan pria dan wanita. Solusinya adalah membiarkan perempuan merasakan energi seksual dan kemudian mengintegrasikan energi ini ke dalam cinta, dan juga membiarkan sang pria merasakan cinta. Dengan cara ini, energi pria dan wanita dapat diseimbangkan, penyembuhan dan saling mengerti baru dapat dimulai. Ini akan menjadi proses bertahap, bagaimanapun juga, kita semua telah terpisah selama ribuan tahun. Tidaklah mudah untuk mempersiapkan diri berintegrasi dengan kekasih Anda, tetapi penyembuhan adalah kuncinya.


Sepanjang sejarah manusia,  penekanan seksualitas wanita adalah cara menekan energi Dewi secara langsung. Wanita perlu belajar untuk mengeksplorasi energi seksual tubuh mereka dengan cara mereka sendiri. Anda tidak perlu dipengaruhi oleh masyarakat, Anda harus mengikuti kata hati Anda dan menjadi diri sendiri. Perempuan harus jujur pada diri mereka sendiri. Tentu saja di sekitar kita ada berbagai macam kehidupan yang tidak terpenuhi dan tragedi emosional, karena wanita memiliki pengalaman traumatis dalam kehidupan ini dan bahkan di kehidupan sebelumnya. Hal lain yang perlu diketahui oleh para wanita adalah bahwa pria sebenarnya bukan orang mesum atau binatang. Serigala dan binatang buas yang sesungguhnya hanya kaum Reptilian. Sebagian besar laki-laki di Bumi adalah Earthling murni, Pleiadian atau Sirian. Persentase mereka sebagai binatang buas atau serigala sungguh tidak terlalu tinggi. Keseimbangan energi pria dan wanita menciptakan masyarakat yang harmonis, dan masyarakat yang harmonis membawa kita pada kemenangan cahaya.


Isis Astara: Dalam sejarah manusia, ada wanita-wanita yang sangat kuat luar dalam dan memiliki hubungan mendalam dengan Sang Dewi. Mereka disebut Penyembuh, mereka bernyanyi dan menari, dan mereka memanggil kehadiran Sang Dewi. Mereka tahu ritual memohon kepada Dewi dan dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik melalui doa. Mereka dianiaya di masa lalu karena dianggap berbahaya di masyarakat. Saya dapat merasakan bahwa misi saya adalah untuk membangkitkan pria dan wanita di bumi dan untuk menyeimbangkan kembali sisi pria dan wanita. Dan untuk mempersiapkan planet ini untuk kemenangan akhir, sehingga tidak ada yang akan dianiaya karena ketidakseimbangan energi antara pria dan wanita.


Baik wanita maupun pria perlu belajar menyeimbangkan sisi feminin mereka. Kunci keseimbangan adalah berserah kepada energi Sang Dewi. Penyerahan diri adalah antitesis dari kendali. Masyarakat modern penuh dengan persaingan dan konsep nilai untuk mengendalikan orang. Generasi-generasi tua menuntut generasi muda untuk selalu mengendalikan emosi dan pikiran mereka. Beberapa orang berpikir bahwa energi dewi itu menakutkan karena mereka berpikir bahwa penyerahan diri adalah tanda kelemahan. Penyerahan diri bukanlah tanda kelemahan, melainkan pelepasan emosi dan kendali yang tidak perlu; ini adalah proses penyembuhan.


Anak laki-laki sering diminta untuk tidak menangis. Tapi ini canggung baginya. Anak laki-laki hanya ingin menangis secara emosional, tetapi kemudian mereka dibuat merasa seperti cengeng. Yang benar adalah bahwa seseorang harus berhubungan dengan hatinya melalui kebahagiaan dan kesedihan untuk menemukan kekuatan.


Langkah berikutnya dalam berserah diri kepada Dewi adalah melepaskan keinginan Anda untuk mengendalikan. Beberapa orang mencoba mengendalikan energi ketika mereka pertama kali bersentuhan dengan kesadaran spiral, dan energi tersebut terjebak di kepala mereka dan menyebabkan sakit kepala. Jika merasa ingin muntah atau berteriak, itu berarti Anda sedang mengeluarkan racun lama.


Pada zaman dahulu, wanita yang mampu terhubung dengan energi Dewi akan bertemu bersama secara rahasia. Mereka adalah penjaga api suci. Sebagai penjaga api suci, mereka tidak akan pernah membiarkannya padam. Mereka memiliki penjaga yang menjaga nyala lilin pada saat pertemuan dan melakukan ritual mengoper lilin menyala pada saat pertemuan. Pada zaman kuno, Sekolah Misteri Isis memiliki banyak ritual yang berkaitan dengan susu. Tanduk di kepala dewi Isis adalah simbol wanita menyusui. Ketika saya sendiri hamil, saya pikir ajaib bahwa saya mengandung seorang anak. Seorang ibu bisa menyusui anaknya dengan air susunya. Air susu ibu penuh dengan cinta kasih, dan semakin banyak cinta kasih, semakin banyak air susu yang ada. ASI melambangkan energi pemberi kehidupan dan Kesadaran Spiral Dewi adalah kunci untuk menciptakan kehidupan. Embrio setiap makhluk hidup tumbuh dalam bentuk spiral. Spiral memungkinkan tubuh embrio berputar secara otomatis dan mulai menumbuhkan lengan, kaki dan organ. Kita semua sama, kecuali warna rambut dan kulit kita. Ini adalah keajaiban.


Jika kita ingin bersama energi Sang Dewi, kita harus seperti seorang wanita yang sedang melahirkan. Jika bayi hendak lahir, sang ibu tidak bisa bilang tidak. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh seorang wanita yang sedang melahirkan adalah berserah diri; membiarkan anak itu lahir. Semakin rileks dia dalam persalinan, semakin sedikit rasa sakit yang akan dia rasakan. Berserah diri pada energi Dewi seperti melahirkan seorang anak: berserah diri pada aliran energi alami dan sepenuhnya mendengarkan misteri tubuh. Ini adalah keajaiban yang alami dan luar biasa.


Baca lebih banyak tentang Konferensi ini:

Catatan 1 tentang energi dewi

Catatan 2 terpisahnya seks & cinta

Catatan 3 Sisterhood of the Rose

Catatan 4 tentang 7 chakra & hak ilahi

Catatan 5 Era Baru


Sumber: https://www.golden-ages.org/2018/02/09/163177676564/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara Cobra Oleh Sisterhood Of The Rose Tentang "Gerhana Matahari Amerika Serikat"

Meditasi Jaringan Cahaya Galaksi

Catatan Lokakarya Renaisans Baru di Padua 16 Oktober 2024